Liverpool, Gelas Setengah Penuh atau Setengah Kosong?
Liverpool, Gelas Setengah Penuh atau Setengah Kosong? – Liverpool kembali menang. Kalimat tersebut tampak bukan kalimat yang asing terdengar sepanjang musim 2019/2020 ini. Kemenangan terbaru adalah kala mereka menghancurkan tetangga satu kota, Everton, dengan skor telak 5-2 di Anfield pada Kamis (5/12) lalu. Kemenangan tersebut mengukuhkan Liverpool di puncak klasemen dengan selisih delapan poin dari Leicester City di peringkat kedua dan catatan 14 kemenangan dalam 15 laga.
Kemenangan tersebut juga membuat Liverpool kembali menorehkan beberapa rekor gemilang. The Reds memperpanjang rekor 32 pertandingan liga tanpa kekalahan, melewati rekor Liverpool di bawah asuhan Kenny Dalglish pada Mei 1987 hingga Maret 1988 lalu. Terakhir mereka kalah adalah ketika takluk dari Manchester City di Etihad Stadium bulan Januari lalu. Liverpool bahkan mampu memenangi 23 dari 24 laga terakhir Premier League. Rekor sempurna Liverpool hanya mampu dirusak oleh Manchester United yang menahan imbang Liverpool bulan Oktober lalu. Liverpool juga tak terbendung di Anfield. Terakhir mereka mengalami kekalahan di markas sendiri adalah ketika Crystal Palace mampu unggul 2-1 pada April 2017 lalu kunjungi nontonliga.
Kemenangan atas Everton juga memperpanjang rekor pertemuan dengan tetangganya tersebut. Liverpool tak pernah kalah dalam 20 laga di semua kompetisi menghadapi Everton. Kemenangan terasa semakin spesial bagi Jurgen Klopp karena keputusannya untuk mengistirahatkan beberapa pemain utama seperti Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Jordan Henderson, tetap berbuah tiga poin. Pemain lapis kedua Liverpool sukses menjawab tantangan Klopp. Divock Origi sukses mencetak dua gol dan Xherdan Shaqiri membuat satu gol.
Gelas yang dipegang Klopp memang setengah penuh. Tapi jika orang yang memandangnya sebagai gelas yang setengah kosong, memang terdapat berbagai kekurangan yang harus diperbaiki. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”. Terutama setelah kemenangan tipis atas Brighton yang diraih susah payah, Liverpool jelas masih harus menambal beberapa lubang demi memastikan trofi liga yang terakhir diraih pada musim 1989/90.
Delapan dari 14 kemenangan Liverpool musim ini diraih hanya dengan selisih satu gol, bahkan tiga di antaranya Liverpool harus menunggu hingga lima menit terakhir untuk mendapatkan gol kemenangan. Selain itu, Liverpool juga kesulitan untuk membendung lawan mencetak gol, meskipun lini pertahanan mereka diisi pemain sekelas Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Liverpool gagal mencatatkan cleansheet dalam 13 laga terakhir di semua kompetisi, catatan terburuk dalam sejarah klub sejak tahun 1998.
Namun Van Dijk sendiri tak mempermasalahkan angka buruk pertahanan Liverpool. “Itu tidak terlalu penting tapi jelas tidak ada yang mau kebobolan meskipun menang. Tapi saya tidak akan tidur sambil berpikir, ‘sial kami kebobolan’. Semua ini tentang kemenangan yang diraih tim. Kami ingin menang dengan cara terbaik dan tentu saja itu artinya tanpa kebobolan namun jika kami menang tapi kebobolan semua tetap senang,” ujar peringkat kedua Ballon D’Or tersebut.
Semua penggawa Liverpool tampak sangat fokus dengan gelar juara, mereka tak memikirkan hal lain selain trofi di akhir musim. Klopp juga tak peduli dengan berbagai rekor baru Liverpool. Perihal 32 pertandingan tak terkalahkan, Klopp tidak terlalu tertarik. “Saya akan senang jika saya mendapat angka itu dalam satu musim, itu luar biasa. Tahun lalu kami hampir tidak terkalahkan dalam 38 pertandingan, tapi masih tidak cukup. Angka yang bagus, tapi saya tidak terlalu tertarik,” ujar manajer asal Jerman itu.
Rasa lapar Liverpool atas kemenangan juga patut diacungi jempol. “Sejak dua tahun belakangan ini kami merasa kami benar-benar harus memenangkan setiap pertandingan, syukurnya mereka (pemain) mampu melakukan itu dari waktu ke waktu, jadi setiap kemenangan adalah sebuah kebutuhan,” ungkap Klopp.
Terlepas dari orang memandang Liverpool sebagai gelas yang setengah penuh atau setengah kosong, Liverpool tetap berada di jalur kemenangan untuk meraih trofi Premier League musim ini. Berikutnya Liverpool akan bertandang ke markas Bournemouth dalam lanjutan pekan ke-16 Premier League 2019/2020.
Pertandingan Bournemouth vs Liverpool akan tersaji pada Sabtu (9/12) pukul 22.00 disiarkan di Mola Matrix dan Mola Polytron Streaming.